Home Page
cover of tugas meddig audio
tugas meddig audio

tugas meddig audio

00:00-02:32

Nothing to say, yet

0
Plays
0
Shares

Audio hosting, extended storage and much more

AI Mastering

Transcription

The speaker, Arielda Afgani, is a PhD student majoring in Information Technology. They discuss their journey of becoming a student in Yogyakarta and living away from home for the first time. They explain that they wanted to study in Yogyakarta since junior high school and tried to get into UGM but didn't succeed. They also mention that they got accepted into another university but chose UNY because it was their dream city. They talk about the challenges of being a student living alone in Yogyakarta and how it has made them more independent. They end by encouraging others who plan to study away from home to be prepared and wish everyone luck. Hai, perkenalkan, nama aku Arielda Afgani, mahasiswa S3, Angkatan 2022, jurusan Teknologi Informasi. Oke, kali ini aku bakal nceritain sedikit gimana kehidupan sebagai mahasiswa S3 yang berdirisan di teknologi informasi dan merantau untuk pertama kalinya. Nah, kita mulai dari gimana sih awalnya bisa masuk di jurusan dan Universitas Yogyakarta? Jadi, awal kenapa aku milih Universitas Nekri Yogyakarta sebagai tujuan aku? Karena emang dari SMP, udah pengen banget buat study lanjut di Yogyakarta. Dan kebetulan nyoba UGM dengan jalur SNMPTN atau jalur rapor, tapi nggak lolos. Oh iya, fun fact, juga sebenernya aku lolos jalur OTBK di Universitas Berwijaya lho. Nah, pasti kalian pengen tau ya kenapa aku nggak ambil. Jadi, kebetulan pengumuman talent scouting UNY itu berbarengan dengan pengumuman OTBK. Nah, kebetulannya lagi, aku lolos di Universitas Berwijaya di jurusan Ilmu Kimia. Sedangkan di Universitas Nekri Yogyakarta, aku lolos di jurusan Teknologi Informasi. Nah, pasti dong aku lebih milih UNY sebagai pilihan studi lanjut aku. Apalagi, Yogyakarta udah jadi kota impianku sejak SMP. Nah, kita lanjut ke cerita gimana sih rasanya jadi anak rantau di Yogyakarta. Fun fact lagi nih temen-temen, aku udah hampir setahun lolos jadi anak rantau. Meskipun Semarang-Yogyakarta itu deket, 3,5 jam doang sampai. Tapi, aku sebagai anak organisasi sekaligus mahasiswa teknik beneran ngerasain capeknya hidup di Yogyakarta sendirian tanpa saudara deket. Tapi, semua itu nggak akan gagalin semangatku buat ngejalanin hari. Semuanya harus disyukurin. Selain itu, semuanya ada timbal balik dalam kehidupan aku. Capeknya aku berorganisasi, capeknya aku rapat, capeknya aku ngerjain tugas. Semuanya bakal kepake banget dalam kehidupanku. Ditambah lagi, sebagai anak rantau nggak gampang buat terbiasa apa-apa sendiri. Ngerantau ini bikin aku tambah mandiri dan lebih belajar buat dewasa dalam menghadapin suatu masalah. Nah, cukup siam sih. Sedikit cerita kisah mahasiswa teknik-mastigia yang sangat teramat singkat ini. Semoga temen-temen yang denger bisa mempersiapkan diri ya buat yang pada punya rencana ngerantau nih dan mau jadi mahasiswa teknik. Selamat. Bye. Thank you for watching.

Other Creators