black friday sale

Big christmas sale

Premium Access 35% OFF

Home Page
cover of DRAMA 1 KR SCENE 4
DRAMA 1 KR SCENE 4

DRAMA 1 KR SCENE 4

del rayen

0 followers

00:00-13:22

Nothing to say, yet

Voice Overspeechnarrationmonologuespeech synthesizermale speech

Audio hosting, extended storage and much more

AI Mastering

Transcription

Kita semua tahu bahwa Tuhan kita, Yesus Kristus, sungguh mengetahui dan mengerti setiap masalah yang kita hadapi dalam sepanjang hidup kita. Cabaran masalah yang kita hadapi ini merupakan pengajaran dan kebutuhan yang diberikan oleh Tuhan agar membuatkan kita lebih teguh dan percaya dalam menjalani dan mengimani kehidupan kita ke arah mencapai kekudusan. Si Merissa, yang tidak dapat menerima dan menghadapi tekanan yang diberikan oleh sekelilingnya, jatuh dalam tangisan, kegelisahan, persoalan, dan menyalahkan Tuhan. Tuhan, kenapa saya? Kenapa saya yang perlu terima ini cabaran? Selamanya saya berdoa ketidak mengenakan saya. Aku benar-benar anakah? Aku wajib ke Tuhan. Kenapa saya kasih niat? Aku tidak bisa seperti ini. Aku tidak bisa melalui semuanya. Halo? Siapa ini? Hai! Saya Bani. Tunggu, kau tidak kenal saya? Pada yang saya tahu, Bani. Eh, tapi kenapa kau ini? Seperti sedih, sudah menangis lagi. Kau oke, Merissa? Oh, oke sudah, Pak. Tapi kenapa kau pulsatlah? Oh, begini betul. Sebenarnya kami mau kasih ada balik ke pertemuan sel, Pak. Sebab lama sudah kita tidak buat pertemuan sel ini. Oh, ya kan, betul juga. Oke lah, tapi tunggu lah nanti. Nanti saya kasih tahu juga. Seluruh saya tidak berapa sehat, Bani, sekarang. Oh, oke, Merissa. Kalau tidak dapat pun, nanti kau tolong promosi-promosi saja lah nih, Pak. Tentang pertemuan sel kita, di status kau. Tapi ingatlah, Tuhan selalu ada bagi kita. Kau mesti serahkan semua masalah dan bebanan kau sama Dia. Confirm Dia tolong kau, dan menjawab kau punya doa-doa. Oh, baik. Nanti saya kasih tahu. Terima kasih. Si Isaac pula sebenarnya sangat terasa dengan kata orang tuanya itu. Oleh itu, dia pun ingin mengikuti pelayanan di gereja. Tetapi, dia masih belum tahu bagaimana memulai pelayanan di dalam gereja. Eh, apa ini? Langsung syok saja. Bisa mau call dulu ada ini. Halo, Merissa? Eh, Isaac, kenapa tuh? Oh, saya mau tanya, B, tuh. Apa yang di status kau tuh? Boleh join gitu, macam syok saja? Boleh, Ba, kalau kau. Misalnya, Ba, tuh. Aik, iya kan syok dong? Dia mau join kan ya? Saya bawa dia lah nanti ya. Saya call nih nanti deh. Aik, halo dong. Halo, Isaac. Kenapa itu? Aik, kenapa kau nih? Macam sedih saja. Oke gak, Bro? Eh, ada masalah sikit, Ba. Eh, kau nih. Eh, Ba, tidak apalah. Nanti si Merissa ada bawa saya ikut pertemuan sale, Me, tuh. Kau mau join gak? Aik, apa itu pertemuan sale? Bismillah, saya pun gak tahu, Mamai. Nanti kita sama-sama lah pergi, ah. Ba, nanti tinggulah. Kalau saya ada masa, saya ikut kamu lah. Ba, oke, bye. Oke, bye. Hai, Isaac. Hai, Odong. Oh, kamu pergi juga pula. Hai, Merissa. Hai, Ba. Hai, Merissa. Datang juga, Ba. Aik, Odong. Masih sedih gak pula? Oke kan emangnya? Tutur, Ba. Eh, kau nih oke, Ba. Aik, kenapa nih? Oh, tajamlah. Mari kita pergi pertemuan sale dulu. Ba, Ba, mari lah. Ba, mari. Selepas mengikuti beberapa pertemuan sale, banyak perubahan yang dialami oleh si Odong, si Isaac, dan si Merissa. Mereka semakin merasai kederan serta kasih alam, sehingga timbul penyesalan dalam diri masing-masing, lalu mereka coba untuk memperbaiki dan merapatkan lagi hubungan kekeluargaan mereka. Isaac, Odong, dan si Merissa juga kini lebih aktif mengambil bahagian dalam pelayanan di gereja, seperti mengikuti pertemuan sale dan aktiviti pelayanan di gereja yang lain. Selepas saja selesai misa, parents Isaac pun berjumpa dengannya. Hai, Mami, Daddy. Wow, Isaac di Sanchez. Bagus sekali, anak Daddy. Pernah melibatkan diri dalam pelayanan gereja sudah. Iya nih, Daddy. Oh ya, lepas ini kami ada perjumpaan Alta Service lagi, Mani. Kamu duluan saja, ya. Pelan-pelan, hati-hati. Ba, oke, Isaac. Bye-bye. Selamat perjumpaan. Ah, nanti kalau sudah siap, call saja kalau minta ambil. Oke, Mami. Bye. Setelah habis perjumpaan Alta Service, si Isaac yang baru mau pulang terserepak pulang dengan kawan lamanya di dalam bus stop, yaitu si Amos dengan si Dina. Hai, Isaac. Wuih, lama tidak kan kita terlepak sama-sama barbara Emil? Jadi, gimana kalau sekarang? Iya, bahkan. Jadi, bagaimana sudah kau, Joe? Oh, syok kan kita dulu lagi. Maaf ya, saya lama lagi tidak pergi berlepak sama kamu. Sebab saya sekarang pelan-pelan melibatkan diri dalam pelayanan di gereja saya. Seperti sekarang, saya pun sudah bertugas sebagai pelayanan Alta di gereja saya. Oh, patutlah. Lama sudah kami terlepak di pekan. Tidak rajin-rajin lagi bawa kami lepak keluar, kan? Aktif sudah kau, kan, di gereja? Iya, ini. Boleh sudah kau jadi pelayanan. Ish, kamu ini. Oh iya, kamu mau cepat-cepat, kan? Doa Angelus berdari sekarang. Marilah berdoa dulu sekejap, kalau kamu maulah. Aik, tidak juga bangun laju-laju. Lag, bang. Oke, marilah. Memandangkan jam menunjukkan jam 12.30, maka mereka pun mengambil masa untuk berdoa, doa Angelus bersama-sama. Oh iya, kan? Tadi soalanku itu, Amos. Iya, aktif sudah sekarang. Sebab dorongan dia orang mami tadi siah juga, betul. Iya, sama kamu download itu, ah. App e-Katoliknya. Syuk, betul. Dalam aplikasi ini, kamu akan dapat reminder tentang doa-doa. Seperti doa kita tadi itu, doa Angelus. Lalu kamu dapat baca Injil lagi. Hei, banyak lagi, bang. Bang, downloadlah kamu itu aplikasi. Bang, mari Amos. Amos, kita download sekarang juga itu, eh. Jom, jom. Mari. Halo, semua. Selamat datang kembali di live TikTok saya. Wow, romanya kamu. Oh, sorry ya. Sejak kebelakangan ini, saya sibuk, bang. Saya ikut aktivitas di gereja. Itu lama-lama sudah saya tidak buat live. Iya, ada apa semua cerita kamu ini? Saya rasa kamu untuk ini cerita, kan, untuk orang muda. Kamu tahu, zaman modern sekarang pun, kan, kita masih boleh jadi orang kudus. Bukti dia, seperti Beto Carlo Acutis, seorang remaja dari Itali. Dia mewartakan mukjizat-mukjizat ekaristi melalui internet sejak dia dipakar ICT. Hebat, kan? Tapi, masa umur dia 15 tahun, dia kena leukemia. Kamu tahu apa yang dia katakan sebelum meninggal? Dia kata, I'm happy to die because I've lived my life without wasting even a minute of it doing things that wouldn't have pleased God. Dia meninggal waktu 2006, setelah itu dia dibetifikasikan pada tahun 2020. Simple, kan? Dia menginjil pakai internet, setelah itu dia betul-betul mencintai Yesus. Jadi, tidak mustahilah kalau kita pun boleh. Omo, omo, omo. Banyak lagi, bisa. Kalau saya cerita pasal orang kudus, kan? Bah, jadi, next content, lah. Cerita pasal orang kudus lagi, lah, kan? Oke, itu sajalah dari saya. Thank you, guys. Jumpa lagi nanti. Bye. Perubahan dalam diri Isaac, Odong, dan Merissa tidak sahaja dapat dilihat dalam lingkungan persahabatan, tetapi juga dalam keluarga. Odong pula coba sedaya upaya untuk membawa maminya mengikuti retret keluarga di Pertapaan Karmel, Kaingaran. Mami, mami. Jom kita pergi ikut retret keluarga di Pertapaan. Ih, apa lagi tuh? Yang di Kaingaran tuh, bah. Cukup, bah, tuh. Saya dengar-dengar bagus untuk keluarga. Jadi, marilah, meh, kita pergi ikut. Lagipun, masa itu pocuti juga, kan, meh? Marilah. Hmm, bah. Kau uruslah tuh pendaftaran. Yes, oke, meh. Merissa mula untuk membawa keluarganya untuk berdoa roseri bersama-sama. Selepas sesi roseri mereka, Merissa dan ibu bapak akan selalu bersalam damai. Doakanlah kami, ya sudah buddha Allah, supaya kami dapat menerimati janji tujuh. Ya Allah, Putra-Mu telah memperoleh bagi kami kejaran kehidupan kekal melalui hidup wafat dan kebangkitannya. Kami mohon agar dengan memperenungkan misteri roseri suci santa parawan Maria, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. Dalam nama Bapak, Putra, dan Kristus. Amin. Salam damai, Daddy. Salam damai, Mami. Salam damai, anakku. Salam damai, sayangku yang tercinta. Salam damai. Sementara itu, si Ondong pula sudah membuat live Tiktok. Tapi kali ini, dia akan membuat live tentang Qur'anian. Dan pada masa yang sama, dia juga mempromosikan program game remaja yang akan dijalankan di Pertapaan Karmel. Shalom, guys. Wih, lama sudah saya tidak buat live Tiktok. Bila lagi tuh? Eh, tapi saya lupa sudah. Tapi puji Tuhan lah, hari ini saya dapat buat live lagi. Dan hari ini saya ada berita gembira, guys. Coba kamu teka, apa berita gembira itu? Ya, betul. Pertapaan Karmel akan membuka pendaftaran untuk game remaja yang akan berlangsung sekejap lagi. Jadi saya sarankan kamu daftarlah awal-awal. Sebab saya tengok-tengokkan macam ada limit tuh. Kira-kira enam ratus orang kan. Untuk apa tuh? Wih, bila ini ah? Mana ini dia? Wih, semua ikut. Jawab ah, guys. Saya jawab satu-satu soalan kamu. Oke, saya jawab Nina dulu. Untuk apa ini game? Guys, sebelum itu, saya mau kasih tahu dulu tema untuk game remaja tahunnya. Game remaja tahun ini tema dia Oke, untuk apa ini game? Game ini untuk menghantar para remaja untuk menyadari realiti bahwa semua orang dapat hidup dalam kekudusan terutamanya dalam zaman modern ini. Sama membawa para remaja kepada suatu refleksi pribadi bahwa hidup, nilai kekudusan di tengah-tengah perkembangan teknologi sangat-sangat penting. Oke, komen seterusnya. Bagaimana mau daftar di game? Senang saja, guys. Nanti saya share link pendaftaran di feed saya atau kamu boleh search KTM Sabah Official terus. Di sana ada kena post kode QR tuh. Jadi kamu boleh scan saja kode QR. Oke, guys. Bah, apa-apapun. Jumpa kamu di sana. Saya dong percaya membawa rakan-rakannya mengikuti game remaja di Pertapaan Karmel. Wah, sampai sudah kita di sini, guys. Iya, puji Tuhan. Kita sampai sudah. Punya saya excited nih. Lama sudah saya tunggu. Iya, bah. Masa malam aktifitas di sini ini kan siapa pun tertanya-tanya. Sejak hari itu, Isaac, Odong, dan Marissa memulakan karya pelayanan dan perjuangan iman mereka untuk menuju kekudusan. Seterusnya, to be continued.

Listen Next

Other Creators