Details
Nothing to say, yet
Details
Nothing to say, yet
Comment
Nothing to say, yet
Suci Tiara Nisbi, a 30-year-old from Indonesia, shares her experience making her first podcast. She struggled with finding ideas and speaking in Indonesian, so she mostly spoke English. She enjoyed studying biology and English in high school, and although she initially found it difficult, she became comfortable with the English language. Joining organizations and meeting talented students in her field made it even more enjoyable. She hopes to continue improving her English skills and successfully complete her studies. Halo, kenalin nama aku, Suci Tiara Nisbi, and 30 years old. Ini lucu banget ya, baru tanggal 3 kemarin menuju tempat 22. Oh iya, this is the first time I make a podcast. Lumayan seru ya ternyata. Sekarang, aku lagi baru menuju tempat kedua. Oh iya, sebentar lagi tempat empat. Gak terasa ya, ternyata, ini salah satu tempat yang lebih bagus dari Indonesia. Padahal dulu, aku juga susah mencari idea, susah banget bahasa Indonesia. By the way, aku dari Indonesia, berada dalam dunia itu bukanlah hal yang mudah untukmu. Ya, di awal pembelian, cukup sering dikuasai. Karena pada saat itu, bahasa Indonesia itu benar-benar basic banget. Dan saat itu, saya selalu ngomong pake bahasa Inggris. Benar-benar basic banget. Karena gak tau, resepnya ngomongin apa aja. Ditambah lagi, karena suasana baru. Orang baru, tinggal baru, jauh dari orang-orang yang aku sayang. Itu benar-benar sesuatu yang harus aku lakukan. Tapi ternyata, aku bisa ngelakukannya. Sekarang, aku sudah selesai semuanya. Kalau ditanya, apa alasan untuk menggunakan bahasa Inggris, dan kenapa aku memilih bahasa Inggris, ya karena aku suka bahasa Inggris. Tapi ternyata, aku bisa ngelakukannya. Sekarang, aku sudah selesai dengan ketiga. Kalau ditanya, apa alasan untuk menggunakan bahasa Inggris, dan kenapa aku memilih bahasa Inggris, ya karena aku suka bahasa Inggris. Jujur saja, tidak ada alasan yang spesifik. Aku hanya suka saja. Waktu aku SMA, aku suka pelajaran kininya, biologi, dan bahasa Inggris. Ya, walaupun di awal semester pertama, aku melewati hal-hal sulit itu, di semester kedua, aku mulai terbiasa dan mulai nyaman dengan bahasa Inggris. Walaupun, pasti, tetap ada kesulitan yang lain. Tetapi, aku mulai terbiasa. Aku berharap, semester empat besok, aku sudah umur dalamnya. Mungkin, itu saja isi kot kesku kali ini. Maafin ya, jika membosankan. See you! Sudah siap! Ya, walaupun di awal semester pertama, aku melewati hal-hal sulit itu, di semester kedua, aku mulai terbiasa dan mulai nyaman dengan bahasa Inggris. Walaupun, pasti, tetap ada kesulitan yang lain. Tetapi, aku mulai terbiasa. Ditambah juga, aku ketemu teman-teman di kelas dan juga di organisasi yang cukup membuatku mudah melewatinya. Masuk dalam organisasi adalah keputusan terbaik yang aku lakukan selama kuliah. Karena memberikan banyak hal, juga pengalaman yang sangat menyenangkan. Di organisasi itu, atau minat dan bakat. Membuat hal itu tambah seru, karena di situ bertemu banyak mahasiswa-mahasiswa di jurusanku yang berbakat. Juga di divisiku, kami memiliki program yang sangat menyenangkan, yaitu menyewajibkan seluruh mahasiswa yang berada di daerah gedung jurusanku berbahasa Inggris di setiap hari Kamis. Seru banget, kan? Dan ya, aku akan ngomongin tentang harapanku. Aku berharap aku bisa terus kuat dan semoga sementara depan aku bisa unggul dalam bahasa Inggris. Dan ya, semoga aku bisa menyelesaikan studiku dengan lancar. Wish I'm lucky. Mungkin itu saja isi podcastku. Eh, podcast gak tuh, anjir. Mungkin itu saja isi podcastku kali ini. Maafin ya jika membosankan. See you.