Home Page
cover of Kadisbudpar Kota Cirebon Sebut Sektor Pariwisata Berikan Kontribusi Besar Pajak Daerah
Kadisbudpar Kota Cirebon Sebut Sektor Pariwisata Berikan Kontribusi Besar Pajak Daerah

Kadisbudpar Kota Cirebon Sebut Sektor Pariwisata Berikan Kontribusi Besar Pajak Daerah

Author Savira

0 followers

00:00-03:59

Nothing to say, yet

Podcastspeech synthesizerspeechnarrationmonologuemale speech
0
Plays
0
Downloads
0
Shares

Audio hosting, extended storage and many more

AI Mastering

Transcription

Cirebon, a city in West Java, has various interesting tourist destinations such as natural attractions, historical sites, culinary experiences, and cultural activities. The head of the Department of Culture and Tourism in Cirebon, Agus Sukmanjaya, explains that the city is geographically advantageous and has a strong tourism industry. The tourism sector contributes significantly to the local economy, with a 46% contribution from hotel, restaurant, and entertainment taxes. The department aims to develop new tourist destinations, including the Keraton K. Cirebonan, a cultural village, and historical sites like the Bundar Building. They also plan to boost tourism on the beaches. The department targets 4.1 million tourists in 2024 and is optimistic about surpassing that goal. Agus also discusses potential collaborations with various stakeholders to maximize tourism opportunities, both in Cirebon and in other areas. Kota Cirebon berada di Jawa Barat dan secara geografis dekat dengan DKI Jakarta maupun Jawa Tengah. Cirebon mempunyai beragam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata budaya, dan lainnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan, kota Cirebon secara geografis sangat diuntungkan dan juga masih menjadi kota perdagangan jasa, sehingga hal tersebut dapat memicu sektor-sektor di industri pariwisata menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan. Alat ukurnya adalah bagaimana kemudian sektor pariwisata ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah, dan sampai dengan hari ini dari pajak daerah, mungkin kontribusi paling besar dari sektor pariwisata. Kita bisa di angka 46% memberikan kontribusi dari pajak hotel, pajak restoran, maupun dari sisi hiburan, ucapnya saat diwawancarai Tim L. John Media di Keraton K. Cirebonan, Sabtu 18 Mei 2024. Namun, hal tersebut masih menjadi PR untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon untuk mengemas potensi yang ada, mulai dari sekitar Keraton K. Cirebonan dengan segala karya budayanya, hingga kuliner yang mulai dikenal banyak pihak. Agus menjelaskan, pada tahun ini pihaknya mempunyai target dari lima destinasi wisata baru untuk dikembangkan. Ini Keraton K. Cirebonan, selain Keratonnya kemudian kita sedang kemas ini menjadi sebuah ekosistem menjadi kawasan kampung wisata K. Cirebonan karena di sini ada potensi Keratonnya, ada potensi UMKM-nya, ada potensi seni budaya yang bisa menjadi sebuah atraksi yang menarik, jelasnya. Selain itu, ada Gedung Bundar yang menjadi salah satu warisan sejarah, di mana gedung ini adalah semacam pos jaga dari kawasan militer maupun kepolisian yang sudah ditinggalkan. Kita akan menjadikan itu menjadi sebuah zona kreatif untuk ruang anak muda. Kemudian ada balai kota yang kita jadikan museum, kemudian ada gedung bat yang luasannya satu hektare lebih. Itu juga bisa menjadi daya tarik yang menurut saya sangat eksotik untuk bisa didatangi oleh wisatawan. Katanya, Agus mengungkapkan, pihaknya juga sedang berupaya untuk meningkatkan pariwisata di pantai, sehingga dapat mendatangkan banyak wisatawan. Pada tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon menargetkan 4,1 juta wisatawan. Untuk tahun 2023, jumlah wisatawan menyentuh 4,8 juta dari target 4 juta wisatawan. Setiap tahun kita naikkan 100 rib. Sampai dengan triwulan kedua sebetulnya estimasinya sudah bisa kita lampaui dari target. Insya Allah di tahun ini mungkin 5 juta bisa kita datangkan karena memang di bulan Juni, Juli Agustus itu ada banyak event yang berskala nasional maupun internasional. Jadi kami optimis untuk kunjungan tahun 2024 bisa melebihi target. Mudah-mudahan tahun ini menjadi trigger untuk lompatan kunjungan wisata untuk tahun depan, jelasnya. Sementara itu, Agus melakukan pertemuan dan diskusi bersama Ketua Umum Yayasan LJON Indonesia, Martinus Johnye Sugiyarto, Sultan Kaci Rebonan, Abdul Gani Natadiningrat, SA, dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian, DKUKM, Kota Cirebon Yingdaiman seputar potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Cirebon. Kami menangkap semua peluang yang ada, apalagi hari ini baru terbuka mata kita ada sebuah yayasan yang memang sudah lama, hanya saja mungkin informasinya yang minim ke daerah khususnya di Cirebon. Dengan pertemuan hari ini, tentu akan kita tindak lanjuti beberapa peluang, baik itu ada event yang ada di Kota Cirebon sendiri maupun kita memanfaatkan event maupun panggung yang ada di Jakarta atau di daerah lain, ucapnya.

Listen Next

Other Creators